GUr5TpziBUMoTUO8GSr6TpG7GY==

Malnutrisi dan Dehidrasi: Senjata Mematikan Israel Bagi Anak-Anak Gaza

Malnutrisi dan Dehidrasi: Senjata Mematikan Israel Bagi Anak-Anak Gaza
Foto: Istimewa

TAJUK.TOP, Jakarta - Yazan Al Kafarneh (10) terlihat sehat dalam foto yang ditunjukkan ayahnya. Foto itu diambil satu minggu sebelum serangan Israel ke Gaza. Yazan saat itu hanya bisa berbaring di atas kasur rumah sakit.

Tubuhnya kurus kering. Hanya sorot matanya yang melihat sekeliling. Infus mengalir terus ke dalam tubuhnya, namun tak kunjung memberikan tenaga untuknya.

“Tubuh anak ini telah menjadi tulang dalam serangan ini, sebelum akhirnya meninggal. Kelaparan telah merusak tubuhnya,” ujar Muhammad Al Kafarneh, kerabat dari Yazan.

Sebelum menderita malnutrisi, Yazan dikatakan menderita beberapa penyakit. Keadaan Gaza kini membuat keluarganya sulit untuk mendapatkan obat maupun makanan untuk mengobatinya.

Sang ayah mengatakan, ia tak dapat mencari makanan, air minum, maupun obat untuk Yazan. Mengakibatkan badannya kurus kering karena malnutrisi dan dehidrasi.

“Di sini kamu dapat melihat kematian dalam beberapa jenis. Meninggal karena kelaparan, tak mendapatkan obat, dan krisis yang berlarut-larut di Gaza,” ungkap Muhammad.

Keluarga Yazan telah berpindah beberapa kali sejak serangan 7 Oktober. Sebelumnya, mereka tinggal di Gaza bagian utara. Mencari suaka, mereka terpaksa berjalan hingga ke Rafah demi kesehatan Yazan. Namun tak ada obat dan berakhir meninggal dunia.

Yazan merupakan satu dari 16 anak yang dilaporkan meninggal dunia akibat malnutrisi dan dehidrasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza. Masih ada banyak anak-anak yang sakit dan terkena penyakit menular seperti Hepatitis A.

Dr. Yipeng Ge, asal Kanada menceritakan pengalamannya saat bertugas di Gaza pada Februari lalu. Ia menggambarkan kondisi Gaza yang sangat mengerikan. Termasuk kondisi kesehatan anak-anak di sana.

“Satu anak yang tersakit yang pernah saya tangani dalam karir medis saya. Anak itu hanya digendong oleh ibunya. Tak bisa berjalan akibat malnutrisi yang luar biasa,” kata Dr Yipeng.

Kurusnya sang anak diceritakan Dr Yipeng hingga ia bisa melingkarkan ibu jari dan telunjuknya pada lengan atas dan kaki bawah anak berusia kira-kira sembilan atau sepuluh tahun.

“Untuk menyembuhkannya, butuh makanan bernutrisi dan air bersih. Tanpa ini semua, akan semakin mengerikan. Bukan hanya penyakit menular dan infeksi yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Namun keadaannya tidak bisa diobati akiba kurangnya nutrisi dan antibiotik.”

Sumber: Al Jazeera, Qudsnen

Komentar0

Type above and press Enter to search.